Liga Champion Pada tanggal 7 November 2024, Inter Milan berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Arsenal dalam pertandingan lanjutan fase grup Liga Champions UEFA yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Milan.
Pertandingan ini merupakan duel penting bagi kedua tim, di mana Inter berusaha untuk mempertahankan posisi mereka di papan atas klasemen grup, sementara Arsenal mencari cara untuk membangkitkan performa setelah dua kekalahan berturut-turut.
Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Pertandingan antara Inter Milan dan Arsenal di Stadion Giuseppe Meazza dimulai dengan sangat intens. Di mana kedua tim berusaha untuk menguasai permainan sejak menit pertama. Inter Milan, yang bermain di depan pendukungnya, lebih mengambil inisiatif untuk menyerang dan menekan pertahanan Arsenal. Pada menit kedua, Denzel Dumfries sempat mengancam gawang Arsenal dengan sepakan keras yang mengena tiang, memberikan sinyal bahwa Inter akan tampil agresif.
Arsenal, di bawah arahan manajer Mikel Arteta, berusaha untuk merespons dengan serangan balasan terencana. Mereka tampil dominan dalam penguasaan bola, namun hanya berhasil menciptakan peluang terbatas. Pada menit ke-27, Bukayo Saka mendapatkan peluang pertama untuk Arsenal, tetapi tembakannya dapat diamankan dengan mudah oleh kiper Inter, Yann Sommer. Beberapa menit kemudian, Arsenal memperoleh kesempatan untuk mendapatkan penalti ketika bola mengenai tangan Mikel Merino yang berada di area penalti, namun setelah pemeriksaan VAR, wasit memutuskan tidak ada penalti.
Menjelang akhir babak pertama, ketegangan meningkat dan menjadi momen penentu ketika Inter mendapatkan penalti di masa injury time. Setelah Mikel Merino melakukan handball di kotak penalti akibat situasi tendangan bebas, wasit menunjuk titik putih setelah melakukan pemeriksaan VAR. Hakan Calhanoglu, yang mendapatkan kepercayaan untuk mengeksekusi penalti, menunjukkan ketenangannya dengan mengecoh David Raya dan mengarahkan bola ke sudut kiri gawang. Gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta di babak pertama dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk Inter Milan. Menutup paruh pertama dengan keunggulan bagi tuan rumah.
Pertandingan Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Arsenal melakukan perubahan strategi dengan memasukkan Gabriel Jesus untuk meningkatkan tekanan di lini serang. Perubahan ini memberikan dampak positif, di mana Arsenal tampil lebih agresif dan mulai mengendalikan aliran permainan. Mereka berusaha untuk menyamakan kedudukan, menciptakan beberapa peluang berbahaya yang memaksa pertahanan Inter Milan bekerja keras.
Peluang pertama Arsenal di babak kedua terjadi pada menit ke-57, ketika Bukayo Saka melepaskan tendangan yang mengancam. Tetapi berhasil ditepis oleh kiper Inter, Yann Sommer, yang tampil gemilang sepanjang pertandingan. Beberapa menit kemudian, Kai Havertz juga mencoba peruntungannya dengan tembakan dari luar kotak penalti. Namun upaya tersebut masih dapat dihalau oleh Sommer. Meskipun Arsenal terus menekan, mereka belum bisa menemukan celah di lini pertahanan Inter yang solid.
Inter Milan, meskipun lebih banyak bertahan, tetap memiliki kesempatan untuk menggandakan keunggulan mereka. Mereka berhasil melakukan beberapa serangan balik yang cepat, tetapi penyelesaian akhir yang kurang tepat membuat mereka tidak bisa mencetak gol tambahan. Pada menit ke-75, sebagian besar upaya Arsenal hampir membuahkan hasil ketika Yann Bisseck menyelamatkan gawang Inter dari tembakan Kai Havertz yang berada di dalam kotak penalti.
Namun, meskipun Arsenal berusaha keras, mereka gagal mencetak gol penyeimbang. Inter Milan berhasil mempertahankan keunggulan 1-0 hingga peluit panjang berbunyi.
Baca Juga: Penyerang Forest Anderson Tegaskan Tidak Menyesali Kepergian dari Newcastle
Statistik Pertandingan
Dalam pertandingan antara Inter Milan dan Arsenal yang berakhir dengan skor 1-0, statistik menunjukkan bahwa Arsenal mendominasi penguasaan bola dengan persentase 63% dibandingkan dengan 37% yang dimiliki oleh Inter. Meskipun Arsenal lebih banyak menguasai bola, mereka hanya menghasilkan 14 tembakan, dengan 4 di antaranya tepat sasaran. Sementara Inter Milan mencatatkan total 9 tembakan dengan 3 di antaranya yang berhasil mengarah ke gawang. Defensif Inter tampil solid sepanjang pertandingan, dengan Yann Sommer melakukan sejumlah penyelamatan krusial untuk menjaga clean sheet. Pertandingan ini juga melihat Arsenal menguasai lebih banyak operan, tetapi kurang berhasil dalam menciptakan peluang berbahaya yang dapat membuahkan gol. Sementara Inter mampu memanfaatkan satu-satunya penalti yang mereka dapat untuk meraih kemenangan.
Posisi di Klasemen
Setelah pertandingan antara Inter Milan dan Arsenal, posisi di klasemen grup Liga Champions menunjukkan dampak signifikan dari hasil tersebut. Inter Milan kini berada di posisi kedua dengan koleksi 10 poin dari empat pertandingan, hanya terpaut 2 poin dari pemimpin grup, Liverpool. Yang mengoleksi 12 poin setelah memenangkan semua pertandingan mereka hingga saat ini. Kemenangan ini menjaga peluang Inter untuk melanjutkan ke fase knockout, sementara Arsenal, dengan hasil ini, tertahan di posisi keempat dengan 3 poin dari empat laga, hasil dari satu kemenangan dan tiga kekalahan. Arsenal perlu segera berbenah dan meraih hasil positif dalam pertandingan sisa untuk mengamankan peluang mereka agar tidak tereliminasi dari kompetisi Eropa. Dengan meningkatnya ketatnya persaingan di grup. Setiap pertandingan ke depan akan menjadi krusial bagi Arsenal dalam upaya untuk memperbaiki peringkat mereka.
Performa Kedua Tim
Inter Milan tampil sangat efektif dalam pertandingan melawan Arsenal, meraih kemenangan 1-0 berkat gol penalti yang dicetak oleh Hakan Çalhanoglu pada akhir babak pertama. Tim yang dilatih oleh Simone Inzaghi menunjukkan kekuatan defensif yang solid dan disiplin sepanjang permainan. Dengan formasi 3-5-2 yang sering mereka gunakan, Inter mampu mengontrol pertahanan dan mengorganisir serangan balik yang cepat. Meskipun mereka hanya mencatat satu tembakan tepat sasaran sepanjang laga, strategi mereka dalam bertahan dan memanfaatkan peluang sangat efektif. Yann Sommer, kiper Inter, berperan penting dengan melakukan sejumlah penyelamatan penting. Termasuk menepis beberapa tembakan berbahaya dari pemain Arsenal seperti Kai Havertz. Inter juga menunjukkan ketangguhan mental dengan berhasil mempertahankan keunggulan meskipun mendapatkan tekanan berimbang dari Arsenal di babak kedua.
Di sisi lain, Arsenal menunjukkan performa yang mendominasi dalam hal penguasaan bola dan jumlah peluang. Tim asuhan Mikel Arteta menguasai 63% penguasaan bola dan mencatatkan total 14 tembakan dengan empat tembakan tepat sasaran. Namun mereka gagal mencetak gol akibat kurangnya ketajaman di depan gawang. Arsenal seringkali terlihat melakukan serangan dari sayap dengan Bukayo Saka menjadi salah satu pemain yang paling aktif dalam menciptakan peluang. Meskipun mereka mendapatkan lebih dari 2 xG (expected goals), Arsenal tidak dapat mengonversi peluang-peluang tersebut menjadi gol. Penampilan defensif mereka juga patut dicatat meski kebobolan melalui penalti yang kontroversial. Penalti tersebut menjadi satu-satunya gol yang diterima Arsenal dalam kompetisi ini sampai saat itu. Arsenal kini harus segera berbenah untuk mendapatkan kembali ritme permainan mereka sebelum menghadapi pertandingan berikutnya di Liga Champions dan kompetisi domestik. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di footballsliver.com.